Optimiskah Semua Peserta Ujian Mampu Mengantongi Nilai diatas KKM ?
[dropcap]T[/dropcap]ahap demi tahap pelaksanaan serangkaian ujian nasional sudah di lalui, hal ini sudah dilaksanakan di seluruh SMA dan SMK baik kesehatan maupun non kesehatan se Indonesia. Pelaksanaan Ujian Nasional yang akan diselenggarakan mulai tanggal 14 s/d 16 April 2014 yang diberlakukan secara nasional. Namun ujian praktek kompetensi kejuruan telah dilaksanakan tanggal 22 dan 24 februari 2014 di RSUD Kab Buleleng yang diikuti sebanyak 58 orang siswa. Tempat pelaksanaan UPK (Ujian Praktek Kejuruan) SMK Kes karya Usadha angkatan kedua ini diselenggarakan di RSUD Kab Buleleng di 5 ruangan yakni ruang Cempaka, ruang Sakura, ruang kamboja, ruang Flamboyan dan ruang Jempiring, dengan melibatkan 10 orang penguji baik dari penguji internal RSUD Kab Buleleng dan penguji dari pihak penyelenggara yakni SMK Kesehatan Negeri Kubutambahan.
Disela sela acara pembekalan dan pelepasan peserta ujian praktik kejuruan ke RSUD Kab Buleleng, Bapak Putu Sidartana,S.Pd. selaku kepala Sekolah SMK kesehatan Karya Usadha Seririt menyatakan bahwa para peserta diimbau untuk betul-betul mempersiapkan diri baik secara fisik dan mental serta disiplin. Kesiapan fisik dan mental adalah hal yang paling utama. Dalam pelaksanaan ujian ini siswa betul- betul di hadapkan pada pasien yang sebenarnya. Tentunya siswa harus mampu melaksanakan pengkajian, menganalisa masalah klien, membuat rencana tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan serta mengevaluai hasil dari tindakan keperawatan yang diberikan, disamping itu siswa dituntut mampu melasanakan komunikasi terapiutik terhadap pasien dan keluarganya. Jadi penilaian tersebut betul-betul dilakukan secara konprehensif dan integral. Yang tak kalah pentingnya, menurut bapak dengan sosok hitam manis dan berpenampilan sederhana serta homoris ini, menyatakan optimis bahwa semua peserta ujian mampu menembus nilai Ujian Praktrek diatas KKM yakni 85. Karena teori telah diberikan secara intens di bangku sekolah serta dibarengi dengan latihan laboratorium keperawatan yang berkesinambungan.
Menurut kaprog jurusan keperawatan Bapak Ners Nengah Wirawan, S.Kep. bahwa ujian kompetensi keperawatan merupakan model penilaian kemampuan skill (psikomotor) dan attitude (afektif) bagi perserta didik dan kemampuan kognitif ditempuh melalui ujian teori yang pada akhirnya bermuara pada mutu atau kwalitas lulusan peserta didik. yang cerdas, trampil dan nantinya siap berkompetitif di dunia kerja .
Lain halnya dengan pendapat salah satu penguji internal Rumah Sakit Umum kab. Buleleng, Ners Sumamik,S.kep, menyatakan kemampuan penguasaan keterampilan dalam kompetensi keperawatan, bahwa peserta ujian dari SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt rata-rata cukup baik namun disisi lain perlu adanya sedikit penekanan pada komunikasi terapiutik serta mentalitas siswa. Hal senada juga disampaikan oleh pendamping peserta ujian dari institusi pendidikan Ibu Made Mahyuni A.md Keb. bahwa hanya sedikit di komunikasi yang menjadi proiritas dalam pembinaan peserta didik. Hal itu dapat dilihat dari komunikasi beberapa peserta UPK terlihat canggung, pertanyaan masih bersifat tertutup, namun dilihat dari presedur keterampilan sudah cukup bagus, namun hal merupakan PR bagi instansi pendidikan khususnya team produktif untuk lebih intensi dan serius dalam menggembleng peserta didik angkatan selanjutnya.
Walaupun hasil ujian praktik kejuruan kompetensi keperawatan sampai saat ini belum diumumkan dari pihak penyelenggara ujian yakni SMK Negeri Kubutambahan, namun peserta ujian merasa sangat optimis bahwa mereka mendapatkan nilai yang memuaskan.
Seririt, 28 Februari 2014, Waka Humas, Ners. Putu Ngurah Arya Wibawa, S.Kep. melaporkan seijin Kepala sekolah SMK Kes. Karya Usadha Seririt. (ade/edit)