Berita Sekolah

Merayakan Bahasa, Membangkitkan Gairah Berkreasi dan Berprestasi

Salah satu adegan dalam lomba drama di hari terakhir Bulan Bahasa tahun 2016
Salah satu adegan dalam lomba drama di hari terakhir Bulan Bahasa tahun 2016

Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-88, SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt mengadakan acara Bulan Bahasa yang mengambil tema “Melalui Kegiatan Bulan Bahasa Kita Tanamkan Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar”. Dalam acara yang baru pertama kali digelar tersebut, dimeriahkan dengan berbagai lomba dari lomba Mading hingga lomba Drama. Selain itu, acara yang digelar dari hari Kamis (27/10) sampai hari Sabtu (29/10), juga dimeriahkan oleh hiburan dari siswa maupun guru untuk mengisi jeda saat lomba berlangsung.

Tempat nongkrong siswa yang terletak di samping kiri kantin yang biasanya digunakan untuk makan saat jam istirahat disulap menjadi panggung yang lumayan megah. Kursi yang mulanya berantakan, di susun di depan panggung sebagai tempat penonton untuk menyaksikan perlombaan dalam acara Bulan Bahasa berlangsung. Dalam beberapa jam, tempat yang mulanya biasa saja, telah berubah menjadi panggung pertunjukan.

Mading Dan Story Telling

Pukul 07.00 pagi, bel berbunyi, siswa dan guru berkumpul di lapangan untuk melaksanakan persembahyangan bersama. Setelah melaksanakan persembahyangan, waka kurikulum menginstruksikan siswa untuk menuju ke tempat acara. Kamis (27/10) pagi itu, cuaca sangat cerah. Setelah acara pembukaan dengan sambutan dari ketua panitia, Putu Awik Sirna Wardani, dan dibuka oleh Ketua Prodi, Nengah Wirawan, acara pun dimulai dengan perlombaan yang pertama di hari pertama yaitu lomba Mading. Peserta lomba yang diikuti oleh semua kelas berjalan lancar hingga peserta mempresentasikan mading yang dibuat di depan dewan juri.

Setelah jeda beberapa menit yang diselingi dengan lagu persembahan dari siswa, dilanjutkan dengan lomba story telling. Berbagai ekspresi bermunculan di atas panggung sesuai dengan karakter cerita yang mereka bawakan. Tongkat sihir dari kayu yang dihiasi kertas, bunga, bahkan wayang mereka gunakan sebagai aksesoris pendukung. Keriuhan penonton membuat suasana menjadi semakin meriah, di tengah sengatan panas matahari yang seakan-akan mereka abaikan.

Debat dan Baca Puisi

Memasuki hari kedua, keadaan tidak begitu berbeda dengan hari pertama. Antusias peserta dan penonton yang menyaksikan acara masih tetap hidup. Selain jadwal lomba, secara keseluruhan memang tak ada perubahan. Semangat, teriakan penonton, kreativitas, yel-yel dukungan untuk peserta yang mereka jagokan tetap menggema, bahkan saat lomba debat yang menjadi lomba pertama di hari kedua acara bulan bahasa telah dimulai. Barbagai argumen yang dilontarkan kelompok pro maupun kontra mengundang teriakan dari penonton. Apalagi saat tim jagoannya berhasil membuat lawannya kehabisan ide untuk berargumen.

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

…………

Ini adalah penggalan puisi “Aku” karya Chairil Anwar” yang menjadi puisi wajib dalam lomba baca puisi selain satu puisi bebas baik karya sendiri maupun karya orang lain. Peserta yang diwakili oleh satu putra dan satu putri dari setiap kelas, bersaing menunjukkan kepiawaiannya membaca puisi di depan tiga dewan juri. Mimik, ekspresi, gaya, dan penjiwaan yang beragam mereka tampilkan dalam panggung yang dihias sederhana dengan kain prada dan pot bunga.

Diakhir acara pada hari kedua ini, juga dimeriahkan oleh pembacaan puisi oleh perwakilan guru, I Putu Supartika yang membawakan puisi “Leak Biang Durga Hyang” karya Samar Gantang yang membuat penonton berdecak kagum.

Mesatua Bali dan Drama

Hari terakhir perayaan Sumpah Pemuda di SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt berjalan dengan lancar sampai penutupan yang ditutup oleh Wakasek Kesiswaan, Sang Putu Supradnyana. Sebelum acara penutupan, dilaksanakan lomba mesatua Bali dan drama serta pengumuman juara umum yang diakumulasi dari hasil perlombaan pada hari pertama sampai hari ketiga.

_mg_0273
Dari kiri ke kanan: perwakilan juara umum I, II, dan III

Lomba mesatua bali diikuti oleh enam orang peserta yang merupakan perwakilan dari setiap kelas. Walaupun dalam lomba ini, peserta kebanyakan masih belum bisa membawakan satua yang dipilihnya di atas panggung, akan tetapi keberanian peserta untuk tampil perlu mendapat apresiasi lebih karena di jaman yang serba maju, mereka masih mau melestarikan bahasa daerah dengan berpartisipasi dalam perlombaan ini. Setelah lomba mesatua Bali selesai dan jeda selama beberapa menit, dilanjutkan dengan lomba drama. Dari semua perlombaan yang diadakan dalam acara Bulan Bahasa, lomba ini merupakan lomba yang paling meriah. Tawa penonton seketika pecah saat beberapa adegang komedi ditampilkan oleh para aktor maupun aktris di atas panggung. Dengan permainan panggung yang cukup dan aksesoris yang memadai, serta gestur yang apa adanya, semua peserta berupaya menampilkan yang terbaik di hadapan penonton dan dewan juri.

 

Setelah dilakukan akumulasi oleh panitia, dari kegiatan lomba pertama sampai lomba terakhir, keluar tiga kelas sebagai juara umum perayaan Bulan Bahasa tahun 2016 ini. Juara umum I diaraih oleh kelas X1, disusul kelas XI2 sebagai juara umum II, dan yang berhak atas juara umum III yaitu kelas XI1.

“Tahun ini acara telah berjalan dengan baik. Mudah-mudahan tahun depan acara ini tetap berlangsung dengan kemeriahan yang lebih dari tahun ini dan persiapan yang lebih matang,” ujar Awik, selaku ketua panitia Bulan Bahasa tahun 2016 ini. (Sup)