Buleleng Recycle Carnaval: SMK Kesehatan Usung Tema Casual dan Gaun Pesta
Sabtu (29/10) sore, Taman Kota Singaraja terlihat tidak seperti biasanya. Kali ini ada sesuatu yang berbeda yang membuat mata tak jemu untuk memandang. Puluhan kostum berwarna-warni ditampilkan oleh para siswa se-Kabupaten Buleleng. Mereka melenggang lenggok bak model profesional di lapangan saat carnaval maupun saat tampil di atas panggung. Ya, Buleleng Recycle Carnaval (BRC), adalah nama acara yang dilaksanakan di Taman Kota Singaraja yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng. Acara ini baru pertama kali digelar di Singaraja sebagai rangkaian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Yang paling menarik dalam acara ini, kostum yang mereka kenakan dan pamerkan adalah hasil daur ulang dari limbah yang sudah tidak terpakai. Botol bekas, tutup botol bekas, plastik bekas, kertas bekas maupun koran, bahkan bungkus makanan bekas mereka rangkai dengan apik dan menarik menjadi sebuah kostum yang indah dan menawam.
Disini mereka bersaing dalam kreativitas yang penuh imajinasi. Semua siswa yang menjadi peserta sangat antusias untuk menunjukkan penampilan terbaiknya guna mengharumkan nama sekolah. Tanpa terkecuali, siswa SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Diwakili oleh dua orang siswi atas nama Kadek Yuni Artini, dan Ni Putu Nensiani Sri Rumiastini, SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt berusaha menampilkan yang terbaik. Dengan kostum yang terbuat dari koran bekas, plastik, dan juga tutup botol bekas, dan tema kostum casual untuk Nensia dan gaun pesta untuk Yuni kedua siswa perwakilan dari SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt terlihat begitu anggun saat tampil di depan penonton maupun dewan juri.
Putu Sidartana selaku kepala SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt saat ditemui di lokasi acara mengaku bangga anak didiknya bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini. “Walaupun dengan segala keterbatasan yang kami miliki, tapi kami patut berbangga karena sudah bisa dan diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam acara ini,” kata Sidartana.
Dalam acara BRC untuk pertama kalinya ini, SMK Kesehatan Karya Usadha Seririt memang belum mampu memperoleh juara, namun ini merupakan langkah awal dari sekolah yang berdiri tahun 2010 ini untuk melebarkan sayapnya ke arah yang lebih baik. BRC untuk tahun ini diikuti oleh 45 SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng serta 30 sekolah TK, SD dan SMP yang tampil dalam exhibition. (sup)